AGAMAKU, AGAMAMU, DAN AGAMA MEREKA MENCINTAI PERDAMAIAN


Sejatinya, semua agama mengajarkan perihal berlaku menentang semua bentuk permusuhan. Tidak perduli agama apapun itu. 

"banyak yang cinta damai, tapi perang semakin ramai," bukankah lagu itu cukup merfleksikan banyak hal?

Lihat saja Al-Quran surat Fushilat ayat 34 : " Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia."

Lukas 6 
6:35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, 

Dalam salah satu dari empat cara menuju Tuhan/ MOKSA (catur marga) di poin bhakti marga, mengajarkan tentang  Sayangi Tuhanmu, sayangi keluargamu, sayangi teman teman mu, bahkan kau harus menyayangi musuhmu, SAYANGI SEMUA.


Buddha mengatakan, ”Kebencian tidak pernah bisa diredam dengan kebencian. Hanya dengan cinta, kebencian akan mereda. Ini hukum alam”.


Lalu, kenapa masih banyak darah tumpah demi kepentingan satu pihak? Bukankah diriku, dirimu, dan diri kita semua hidup berdampingan agar semuanya bisa hidup sentosa seperti yang negeri ini cita-citakan? Agama sudah memberi limitasi, kontrol, anjuran, dan larangan. Tetapi, nafsu yang bergemuruh di dalam dada orang-orang, telah membutakan mata dan mata hatinya untuk berperspektif secara lebih bijaksana.

Mulailah dengan kebaikan-kebaikan kecil yang berkesinambungan. Terlalu mimpi kan ya kalau kita bermimpi merubah dunia tapi melewatkan kebaikan-kebaikan kecil? 

Jadilah refleksi yang baik bagi agama yang kau anut, maka kehidupan akan berangsur-angsur berubah menjadi bentuk situasi ideal yang dicita-citakan agamamu. 

Semoga menginspirasi. Love you all.. mmmuach.. :*