MANUSIA-MANUSIA HIPOKRIT

Dia dengan lantang mengibarkan bendera dan meneriakkan keras-keras slogan kosong yang hanya diteriakkan dengan bergetar, tanpa getar makna yang sama, dengan tujuan-tujuan bodoh atas nama idealisme. GOBLOK!

Sebenarnya, orang-orang muda yang sok kritis, yang sering berkoar pikiran-pikiran dangkalnya di muka ruang kuliah, di twitter, di facebook, di jalan-jalan, di depan gedung birokrat... INI MAU NGAPAIN??? TUJUANNYA APA??!

Apa mau kelihatan keren? Mau kelihatan pintar dengan kata-katanya yang seperti dibawa dari planet lain? Menggunakan bahasa-bahasa cendikia yang tidak dimengerti orang-orang agar kelihatan cerdas dan berpendidikan? LIHAT TEMPAT WOY!

Atau itu hanya modus operandi mereka agar dikenal dosen, dianggap pintar, kemudian cepat lulus dan mendapat kendaraan akses untuk kemudahan-kemudahan lainnya? Orang-orang ini... Yang membawa-bawa pancasila dan undang-undang dasar pada pidato-pidatonya yang berapi-api, membosankan dan tidak penting ini apa sudah melakukan sesuatu? apa??? apa?????!!!!!



Kalau teori-teori manusia pintar itu hanya sampai pada sebatas makalah, proposal, dan jurnal, ujung-ujungnya jadi sampah atau bungkus terasi! Siapa mau baca????? Kita tidak bisa memaksa semua orang untuk membaca kalimat-kalimat berpendidikan itu dan menghakimi mereka bodoh jika tidak tahu! Sebenarnya di mana kejujuran kita masing-masing? Bahkan kita selalu berdusta kepada diri kita sendiri, di depan cermin, dan bahkan di atas sajadah di antara dzikir-dzikir. Kemudian memperdebatkan lagi mana cara berdoa yang paling benar.

Kita lihat wakil-wakil rakyat... dulunya sama dengan mereka, dulunya mereka orang-orang muda yang mengelu-elukan 'people power' dan mengatasnamakannya untuk berdemo. Emang udah habis ya cara untuk menggerakkan pikiran masyarakat? Gini susahnya kalau semuanya tidak memiliki tujuan-tujuannya masing-masing. Orang sembahyang dihina-hina, orang yang tidak mabuk dikucilkan dan dibilang munafik. HEY! Aku tahu negara ini bukan negara islam, atau negara agama lain. Tetapi, jika mau MENGATASNAMAKAN 'KEBERAGAMAN AGAMA' UNTUK MENGHIANATI AGAMANYA SENDIRI, maka tanggung jawab yang tidak akan tertanggalkan adalah HORMATI ORANG-ORANG YANG MASIH BENAR-BENAR BERAGAMA!

Berkata-kata seakan sudah punya visi, koar-koar ibarat burung elang liar yang kehilangan selera makannya. Padahal, visi yang mereka tahu hanyalah dari buku-buku dan serba 'kata'-nya. Lalu apakah sudah tidak tersisa waktu untuk merenungi hidup kita masing-masing, berpikir kembali apakah kalimat-kalimat berpendidikan itu akan memiliki efek seperti apa?

Budaya apa ini sebenarnya? mau pecah kepala memusingkan kebodohannya. Berperan dalam kehidupan hanya untuk mengejar cita-cita semu yang duniawi. TERUS KALAU SUDAH MATI LANTAS APA???? HABIS?

Makanya, tinggalkan sesuatu yang berguna!

KARENA SATU KEBAIKAN KECIL LEBIH SUCI NILAINYA DARI RENCANA-RENCANA BESAR YANG HANYA RENCANA!