DIALOG PENGUASA
Dia : "Siapa yang kita makan hari ini?"
Dia yang lain : "Anjing-anjing jalan yang memenuhi trotoar dengan kemiskinan?"
Dia : "Matanya sudah penuh dengan debu emas yang kita hamburkann,"
Dia yang lain : "Benar, telinga mereka juga tlah kita sumpal dengan omong kosong sampai bernanah,"
Dia : "Aku ingin terbahak-bahak sampai mataku mau keluar,"
Dia yang lain : "Bagaimana bila mereka anjing-anjing itu mulai cerdas karena membaca hujan?"
Dia : "Kita bungkam saja hujan, cari pawang hujan terbaik di bumi,"
Dia yang lain : "Bumi yang mana?"
Dia : "Yang kita singgahi dengan kaki berlumuran darah kesombongan,"
Dia yang lain : "Anjing-anjing jalan yang memenuhi trotoar dengan kemiskinan?"
Dia : "Matanya sudah penuh dengan debu emas yang kita hamburkann,"
Dia yang lain : "Benar, telinga mereka juga tlah kita sumpal dengan omong kosong sampai bernanah,"
Dia : "Aku ingin terbahak-bahak sampai mataku mau keluar,"
Dia yang lain : "Bagaimana bila mereka anjing-anjing itu mulai cerdas karena membaca hujan?"
Dia : "Kita bungkam saja hujan, cari pawang hujan terbaik di bumi,"
Dia yang lain : "Bumi yang mana?"
Dia : "Yang kita singgahi dengan kaki berlumuran darah kesombongan,"