Menelepon Kekasih



Untuk Trisetyani Suci

Setiap pagi datang
Kutanggalkan tubuh asliku
Kusangkutkan pada pasak 
Di wajah dinding kamar mandi
Menyeringai membully

Kubasuh jiwaku yang kosong
Sebelum mengenakan kepalsuan
Karena aku dan rutinitas
Saudara kembar yang tak akur

Sayang, kau menjelma batas negara
Aku imigran tersesat yang merindukan pulang
Pelukmu adalah konstitusi
Ketiadaanmu laksana bui

Di kepalaku terngiang tanyamu
"Kenapa kita diciptakan?"
Aku mendengus
"Kita berdua lahir dari ketiadaan, menuju ketiadaan,"
Sayang, bersamamu adalah satu-satunya kata;
ada

Di hadapan orang-orang gila
Aku orang waras yang tak normal
Suaramu di seberang telepon
Seakan
; merdu untuk nyanyi
; nyala untuk api

Suatu nanti
Suaramu adalah hal pertama yang ingin kudengar
Sebelum raung-raung kendaraan memecah hari

Yogyakarta,
22 Juli 2017

Dipa Utomo

Comments