Too Short To Understand

Umurku 23. Jadi, ya, tentu umurku terbilang muda. Terlalu dini untuk memasang judul sedemikian. Aku masih punya puluhan tahun lagi untuk dijelajahi. Jika hidup terbuat dari pilihan, maka masih ada jutaan pilihan menghadang, mau tak mau harus memutuskan, mulai dari merk odol sampai memberi nama anakku siapa di masa depan nanti.

Tapi...
Pernahkah kamu merasa hidup terasa terlalu singkat untuk mengetahui segala hal?
Aku termasuk orang curious, penasaran, dan tidak bisa fokus pada suatu hal. Ketika ada ilmu yang menurutku menarik, aku akan menjelajahinya mati-matian, sampai begadang, berburu bukunya, empat jam sehari browsing selama dua minggu. Yeah, i'm pretty good at it. Pretty good dalam hal begadang. Fuck. 
Tidak bisakah aku menguasai semuanya? 

Setiap kali memikirkannya, semakin aku merasa hidup terlalu singkat untuk mengetahui banyak hal. Tidak kaget banyak tokoh-tokoh hebat haus ilmu mencari cara supaya hidup selamanya ( misalnya Orochimaru dan Lord Voldemort). Tapi tidak bisakah mencari cara hidup selamanya tanpa kehilangan tungkai hidung dan sedikit kebaikan?

Kita lahir dalam sistem yang tidak efisien. Kita punya kurikulum pendidikan yang mengharuskan kita mempelajari semua pelajaran tanpa tapi. Meski kita tidak suka. Bagaimana bisa mempelajari sesuatu tanpa rasa suka? bukankah harusnya curiosity ini yang ditumbuhkan? 

Kita tumbuh dalam sistem sosial yang membuat banyak orang lebih mementingkan apa kata orang ketimbang apa yang berguna dan apa yang membuat kita lebih berguna untuk orang lain. Semua diarahkan punya ijazah sarjana. Buat apa? 

1. Nyenengin orang tua
2. Biar dapet kerja
3. Biar nggak malu sama sodara-sodara

Responku :

1. Tidak semua orang punya orang tua yang disenengin. Not everybody have such a motivation like that. Ada yang yatim piatu, ada yang yatim piatu look alike, ada yang orang tuanya sibuk, ada yang orang tuanya anti melankoli.
2. Kalau semua orang didorong untuk dapat kerja, yang memperkerjakan siapa? Tahukah kamu bahwa 90% uang di dunia hanya dipegang 1% populasi manusia? Jadi 99% kroco-kroco lainnya rebutan 10% uang di dunia. What the fuck? Apakah tidak pernah terpikirkan olehmu kalau sistem yang ada sekarang dibangun oleh 1% orang itu supaya yang lain tetap pada posisinya sekarang? 

Bayangkan 1.000.000 sarjana 900.000-nya bercita-cita jadi PNS.
Bandingkan dengan jika 900.000-nya bikin usaha kecil-kecil? 

1 Sarjana bisa nampung berapa pekerja?
misal 5 orang saja. 5 x 900.000 orang berapa? dapet kerja semuanya.
Sayangnya sistem kredit kita gemblung. Kredit konsumsi guampang carinya, tapi giliran cari kredit usaha sulitnya setengah mampus.

Perlu berapa tahun untuk berkembang? 
Perlu berapa tahun untuk mencapai peak tertinggi? 
God help me. I beleive time is relative, give me best kind of relativity. 

Hidup singkat ya. 
Tumbuh, cari uang, beranak, mati.

Kita ini apa sebenarnya? Kita ini sel-sel sederhana yang memiliki persepsi / emosi? atau kita ini makhluk sederhana yang jaman dulu DNA-nya dimainin sama makhluk luar bumi sebagai bahan tugas akhir semesternya universitas di luar angkasa sana?

It's just not right. We keep digging. Run out the resources. And runaway. 
Earth, maybe, sometime, will exhaust, dry, and whatever. So we just searching another planet to we brake together.

No, it's fine. I'll do the best. i'll finish my studied for whatever reason, and build up my kingdom company with my beloved gf and partner. I love this busy life. This busy short life.

Comments

  1. terimakasih banyak sangat menarik sekali nih

    ReplyDelete
  2. suka banget sama ini "Kalau semua orang didorong untuk dapat kerja, yang memperkerjakan siapa?", hahahaha iya bangettt, bener ba-ngett! soalnya aku pingin jadi yang memperkerjakan aja...

    ReplyDelete

Post a Comment