SAJAKKU YANG LELAH

Aku melukis sajak yang lelah
Saat gerimis dan saat penjual bakso lewat sekelebat
Aku gubah jadi prasasti
Ditengah kerasnya hidup
Diantara sesak yang menyapa

Tuturnya lembut meneduhkan
Walau terkesan dihalus-haluskan
Bibirnya mencibir
Dibalik topeng idealis yang membujur empat jurus

Langkahku tertatih
Langkahku ringkih
Masih menatap ke arahnya dengan letih

Apakah Tuhan masih memberi ruang untuk sajakku yang lelah?
semoga


15 April,
Di kuadran ketiga