METAFORA GERIMIS SENJA
Mereka bercumbu di teras cakrawala
Bergunjing durjana dengan matahari yang lekas tenggelam
Hanyut dalam buai jingga gradasi alam
Hanyut...
Lantas tenggelam
Ternganga mendengar tawa pejabat yang berderai-derai
Menghias mimpi sendiri di negeri orang
Tak adakah bersit sekecipat saja tentang mentawai dan merapi
Atau sudah terbias lilin redup di meja kamar
sedikit-sedikit terhambar
Kupu-kupu menari tak berterjemah
seperti ingin menciptakan harmoninya sendiri
Sungguh bisu
diantara sengau hujan dan aroma tanah
Detak jarum jam begitu-begitu saja
Tak menembus gerimis
Apalagi saat senja
Karena jingganya menelusup ke setiap insan
Betapa hidup ini seperti hari
dapat termakan oleh satu hal perkasa : waktu
Bergunjing durjana dengan matahari yang lekas tenggelam
Hanyut dalam buai jingga gradasi alam
Hanyut...
Lantas tenggelam
Ternganga mendengar tawa pejabat yang berderai-derai
Menghias mimpi sendiri di negeri orang
Tak adakah bersit sekecipat saja tentang mentawai dan merapi
Atau sudah terbias lilin redup di meja kamar
sedikit-sedikit terhambar
Kupu-kupu menari tak berterjemah
seperti ingin menciptakan harmoninya sendiri
Sungguh bisu
diantara sengau hujan dan aroma tanah
Detak jarum jam begitu-begitu saja
Tak menembus gerimis
Apalagi saat senja
Karena jingganya menelusup ke setiap insan
Betapa hidup ini seperti hari
dapat termakan oleh satu hal perkasa : waktu