VHS LAST PROJECT

Dipa Utomo saat pengambilan gambar 
 
Kata "santai" seperti sudah enggan menampakkan keakraban yang dulu selalu Ia berikan kepadaku. Kelulusan sudah sedepa di depan mata, tak bisa lagi main busung dada. Untuk menggapai yang namanya lulus dan merasakan corat-coret baju merayakan kelulusan bersama teman, Uji kompetensi harus dilangkahi dulu jasadnya yang berwujud desir jantung setiap memikirkannya.

Well, Uji kompetensi yang diputuskan harus kami kerjakan sejatinya tidak terlalu sulit, yaitu membuat video clip. Bagi anak-anak yang sudah hampir tiga tahun belajar broadcasting, harusnya tidak sulit untuk membikinnya dalam waktu singkat. Karena tidak harus pusing memikirkan Audio yang sudah tinggal men-drag ke timeline.

Aku, Dini (Dini Ayu Darusfanti) , Adhel (Dhara Adhelia), Zia (Dera Fauzia) , dan Derisa (Derisa kiki Amalia) terlibat dalam satu tim yang kami beri nama "32 D Production" . huruf D merepresentasikan ininsial kami berlima, sedangkan dibumbui angka 32 agar terdengar seperti ukuran BH. Yak, namanya juga anak muda, baru gedhe, jadi masih sering cekikikan dengar hal yang berbau seperti itu.


Dengan beberapa pertimbangan, kami memilih lagu IPANK yang berjudul "Sahabat kecil". Pengambilan hari pertama kami lakukan di wilayah SMKN 1 Surabaya. Mengambil adegan set sekolah, kami membikin adegan dimana dua tokoh utama yang diperankan Evita Saraswati dan Dara Adhelia (Adhel alias Koit) sebagai sahabat yang sangat padu. 

Adegan yang kami ambil diantaranya menggambarkan kejahilan-kejahilan yang dilakukan mereka berdua seperti mengikat uang seratus ribuan (properti) dengan benang dan menaruhnya di jalan, kebetulan ada yang melihatnya dan hendak mengambilnya. 1,2,3 sreeet. Tali di tarik dan mereka berdua cekikikan melarikan diri.


Adegan Jahil

Yang kedua, dimana kami mengambil komposisi over shoulder saat Adhel dimarahi oleh guru piket (diperankan oleh bapak Jono guru olahraga) dan Evita yang memanjat pagar sebagai background unfocus.

Mereka berdua lantas dihukum untuk menjewer kedua telinga dan mengangkat satu kaki. Kemudian Kbur lagi saat Pak Guru lengah.


Kami hanya menggunakan sistem single kamera dengan sedikit reflektor agar memberi sedikit cahaya dengan pantulan.

Yang tidak bisa dilupakan adalah ketika kami mengambil gambar di Golden city mall. Hari hujan, tapi justru kami bersyukur, karena adegan si dua sahabat mengamen ini jadi ada sisi dramatisnya yang bisa diblow.

Mereka mengamen sungguhan, tapi lucu saja melihat mereka mengamen, diberi uang, malah menolak! pertama kali aku melihat ada pengamen menolak receh, kalah sama presiden.
Saat hendak kembali ke studio, eh, hujan deras menggerojok hingga banjir sebetis orang dewasa. hebat. 

Di hari kedua, kami mengambil gambar full indoor, yaitu adegan lipsing penyanyi. Menggunakan single cam dan satu tripod, kami mengusun konsep panggung one fill light menggunakan tungsten 300 watt yang disudutkan 45 derajat dari belakang agar mementuk garis siluet. Untuk key light, kamu hanya menggunakan sebatas lampu ruangan 10 watt agar ada sedikit intensitas biar tidak gelap utuh.

DONE!! pengambilan gambar selesai. 
:)
good job, friends...

Comments