18

Enam belas Oktober Kelabu. Apa Bapakku ingat bahwa delapan belas tahun yang lalu beliau mendengar tangisan pertamaku menderu-deru dari liang peranakan Ibuku? Aku rasa tidak. Walaupun langit siang ini sangat cerah, tidak ada awan yang beruntai-untai mengangkasa, kawanan burung pipit dan gagak gelappun sedang tidur siang, rasanya dunia ini amat gelap sekarang. Tak ubahnya lampu alam sedang dimatikan saklarnya. Bukan karena aku sedang didera buta, tapi hati tak lekas reda.

Ini soal sepele sebenarnya. Jelas kalah prioritas dengan tugas film yang tak kunjung usai. sudahlah. Delapan belas sudah datang. Sedangkan Aku masih dalam kapasitas seorang remaja kolot yang masih lebih suka menghabiskan uang untuk membeli rubik original daripada memasukkan uang lembaran ribu ke dalam sela kotak infaq.

Ini sesuatu yang mudah dikatakan. Tapi melakukan hal yang benar dari apa yang kita katakan benar adalah lebih sulit dari menyatukan air laut dan payau. Sekali lagi delapan belas sudah datang. Tak kuasa kutahan renungku sepanjang malam, ditemani detik jarum yang berdetak-detak. Merenung memang salah satu hobiku. Membuatku menghabiskan banyak waktu tanpa merasa sia-sia. Hidupku lebih banyak diwarnai penyesalan. Mengabaikan pribahasa "mencegah lebih baik daripada mengobati". Hidupku sudah compang-camping. Tidak proposional disana-sini. Bukan maksudku menyalahkan keadaan. sudahlah. Keadaan tidak seperti pemerintah, yang punya tugas sampingan sebagai objek untuk disalahkan.

Mungkin kau sudah bosan aku ceritakan. Delapan belas sudah datang.Bayangkan itu. Delapan belas. Ulang tahunku di facebook sengaja Aku ganti seminggu sebelum enam belas oktober. Disinilah letak ironis itu. Aku menganggap merayakan Ulang tahun sebagai budaya tidak penting, di sisi lain, ternyata aku tak sanggup menyimpang pungkir, ada beban di antara kerongkongan ini. sesak.

Kata-kata selalu rela aku setubuhi, selalu setia menjadi sandaran di sudut-sudut orgasme ketidakikhlasan. Ranting-ranting di taman tidak berjumlah delapan belas. biarlah. tapi delapan belas sudah datang. Semoga menjadi tangga menuju hidup yang tidak menyisakan penyesalan lagi. Dan semoga jumlah anaktangganya lebih dari delapan belas.